Kurikulum 2013 merupakan kurikulum tebaru yang diterapkan dalam kegiatan
belajar mengajar di negara kita dewasa ini. Kurikulum 2013 bertujuan memberikan
ilmu pengetahuan secara utuh kepada siswa dan tidak terpecah-pecah. Kurikulum
ini menekankan pada keaktifan siswa untuk menemukan konsep pelajaran dengan
guru berperan sebagai fasilitator.
Pro dan kontra penerapan kurikulum ini terus bermunculan di berbagai
tempat. Namun pemerintah tetap yakin dengan penerapan kurikulum dan tak
bergeming dengan berbagai pendapat negatif yang berkembang di sekolah-sekolah.
Pemerintah memiliki alasan sendiri dengan terus mempertahankan pelaksanaan
kurikulum 2013 di berbagai jenjang pendidikan.
Alasan yang mendasari pemerintah mengembangkan dan melaksanakan kurikulum
terbaru ini adalah untuk menghadapi persaingan global yang semakin maju.
Pendidikan di Indonesia dinilai cukup terbelakang dibandingkan dengan negara
lain. Peringkat pendidikan di Indonesia berada di bawah Thailand dan Malaysia
untuk di ASEAN saja (Kemdikbud 2011). Menghadapi perkembangan globalisasi yang
semakin membumi, pemerintah mengembangkan kurikulum baru dengan tujuan untuk
memperbaiki kualitas pendidikan di Indonesia dan menciptakan kualitas penerus
bangsa yang bermutu.
Tujuan dan
alasan utama pengembangan kurikulum 2013 oleh pemerintah adalah sebagai
berikut.
- Menciptakan lulusan yang
memiliki kemampuan berkomunikasi
- Menciptakan lulusan yang
memiliki kemampuan berpikir kritis dan jernih
- Menciptakan lulusan yang
memiliki kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan
- Menciptakan lulusan yang
mampu menjadi warga negara yang bertanggung jawab
- Menciptakan lulusan yang
memiliki kemampuan mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda
- Menciptakan lulusan yang
memiliki kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
- Menciptakan lulusan yang
memiliki minat luas dalam kehidupan
- Menciptakan lulusan yang
memiliki kesiapan untuk bekerja
- Menciptakan lulusan yang
memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
- Menciptakan lulusan yang
memiliki rasa tanggung jawab terhadap lingkungan
Kemampuan-kemampuan
tersebut di atas diharapkan dapat tercapai dengan penerapan kurikulum 2013.
Berbagai keluhan dan kesulitan yang timbul di sekolah kemungkinan terjadi
karena belum terbiasanya penerapan kurikulum tersebut dalam pembelajaran.
Penerapan secara konsisten sangat diharapkan agar tujuan dan alasan pemerintah
mengembangkan kurikulum baru ini dapat tercapai.
Terdapat beberapah hal penting dari perubahan atau
penyempurnaan kurikulum tersebut yaitu keunggulan dan kekurangan yang terdapat
disana-sini.
Keunggulan kurikulum 2013
- Siswa lebih dituntut untuk aktif, kreatif dan
inovatif dalam setiap pemecahan masalah yang mereka hadapi di sekolah.
- Adanya penilaian dari semua aspek. Penentuan
nilai bagi siswa bukan hanya didapat dari nilai ujian saja tetapi juga
didapat dari nilai kesopanan, religi, praktek, sikap dan lain-lain.
- Munculnya pendidikan karakter dan pendidikan budi
pekerti yang telah diintegrasikan ke dalam semua program studi.
- Adanya kompetensi yang sesuai dengan tuntutan
fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
- Kompetensi yang dimaksud menggambarkan secara
holistic domain sikap, ketrampilan, dan pengetahuan.
- Banyak kompetensi yang dibutuhkan sesuai
perkembangan seperti pendidikan karakter, metodologi pembelajaran aktif,
keseimbangan soft skills dan hard skills, kewirausahaan.
- Hal yang paling menarik dari kurikulum 2013 ini
adalah sangat tanggap terhadap fenomena dan perubahan sosial. Hal ini
mulai dari perubahan sosial yang terjadi pada tingkat lokal, nasional,
maupun global.
- Standar penilaian mengarahkan kepada penilaian
berbasis kompetensi seperti sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara
proporsional.
- Mengharuskan adanya remediasi secara berkala.
- Sifat pembelajaran sangat kontekstual.
- Meningkatkan motivasi mengajar dengan
meningkatkan kompetensi profesi, pedagogi, sosial dan personal.
- Ada rambu-rambu yang jelas bagi guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran (buku induk)
- Guru berperan sebagai fasilitator
- Diharapkan kreatifitas guru akan semakin
meningkat
- Efisiensi dalam manajemen sekolah contohnya dalam
pengadaan buku, dimana buku sudah disiapkan dari pusat
- Sekolah dapat memperoleh pendampingan dari pusat
dan memperoleh koordinasi dan supervise dari daerah
- Pembelajaran berpusat pada siswa dan kontekstual dengan
metode pembelajaran yang lebih bervariasi
- Penilaian meliputi aspek kognitif, afektif,
psikomotorik sesuai proporsi
- Ekstrakurikuler wajib Pramuka meningkatkan
karakter siswa terutama dalam kedisiplinan, kerjasama, saling menghargai,
cinta tanah air dan lain-lain.
Kelemahan kurikulum 2013
- Guru banyak salah kaprah, karena beranggapan
dengan kurikulum 2013 guru tidak perlu menjelaskan materi kepada siswa di
kelas, padahal banyak mata pelajaran yang harus tetap ada penjelasan dari
guru.
- Banyak sekali guru-guru yang belum siap secara
mental dengan kurikulum 2013 ini, karena kurikulum ini menuntut guru lebih
kreatif, pada kenyataannya sangat sedikit para guru yang seperti itu,
sehingga membutuhkan waktu yang panjang agar bisa membuka cakrawala
berfikir guru, dan salah satunya dengan pelatihan-pelatihan dan pendidikan
agar merubah paradigm guru sebagai pemberi materi menjadi guru yang dapat
memotivasi siswa agar kreatif.
- Kurangnya pemahaman guru dengan konsep pendekatan
scientific
- Kurangnya ketrampilan guru merancang RPP
- Guru tidak banyak yang menguasai penilaian
autentik
- Tugas menganalisis SKL, KI, KD buku siswa dan
buku guru belum sepenuhnya dikerjakan oleh guru, dan banyaknya guru yang
hanya menjadi plagiat dalam kasus ini.
- Tidak pernahnya guru dilibatkan langsung dalam
proses pengembangan kurikulum 2013, karena pemerintah cenderung melihat
guru dan siswa mempunyai kapasitas yang sama.
- Tidak adanya keseimbangan antara orientasi proses
pembelajaran dan hasil dalam kurikulum 2013 karena UN masih menjadi factor
penghambat.
- Terlalu banyak materi yang harus dikuasai siswa
sehingga tidak setiap materi bisa tersampaikan dengan baik, belum lagi
persoalan guru yang kurang berdedikasi terhadap mata pelajaran yang dia
ampu.
- Beban belajar siswa dan guru terlalu berat,
sehingga waktu belajar di sekolah terlalu lama.
- Timbulnya kecemasan khususnya guru mata pelajaran
yang dihapus yaitu KPPI, IPA dan Kewirausahaan dan terancam sertifikasiya
dicabut.
- Sebagian besar guru masih terbiasa menggunakan
cara konvensional
- Penguasaan teknologi dan informasi untuk
pembelajaran masih terbatas.
- Guru tidak tiap dengan perubahan
- Kurangnya kekmampaun guru dalam proses penilaian
sikap, ketrampilan dan pengetahuan secara holistic.
- Kreatifitas dalam pengembangan silabus berkurang
- Otonomi sekolah dalam pengembangan kurikulum
berkurang
- Sekolah tidak mandiri dalam menyikapi kurikulum
- Tingkat keaktifan siswa belum merata
- KBM umumnya saat ini mash konvensional
- Belum semua guru memahami sistem penilaian sikap
dan ketrampilan.
- Menambah beban kerja guru.
- Citra sekolah dan guru akan menurun jika tidak
berhasil menjalankan kurikulum 2013
- Pramuka menjadi beban bagi siswa yang tidak
menyukai Pramuka, sehingga ada unsur keterpaksaan.


Tidak ada komentar:
Posting Komentar