Rabu, 01 April 2015
ELDAS Dasar Penguat Operasional Universitas Tadulako
DASAR PENGUAT OPERASIONAL
OLEH KELOMPOK 5 :
EEN HUZAINAH
A 241 13 013
PROGRAM STUDY
PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan karunianya bahwa tim
penulis telah menyelesaikan penulisan makalah ini.berbagai upaya telah dilakukan
dalam penyelesaian makalah ini demi proses kelancaran belajar dan pembelajaran.
Tujuan utama dalam penulisan makalah
ini yaitu untuk membangkitkan apresiasi para mahasiswa terhadap berbaga konsep
dan penyelesaian tentang masalah elektronika dan penerapannya dalam kehidupan
sehari hari.makalah ini pula disajikan dalam proses pendekatan pembelajaran
secara kontekstual agar mahasiswa juga mampu membuat peralatan elektronika
dengan berbagai konsep dan cara yang telah di terapkan pada pembelajaran elektronika
sebelumnya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
Drs.H.Muhammad Ali, M.Si. selaku dosen matakuliah Elektronika Dasar II yang
memberikan bimbingan pada mata kuliah ini.selanjutnya kami berterima kasih
kepada berbagai pihak yang telah memberikan masukan dalam penyelesaian makalah
ini.
Kami sangat berharap bahwa makalah
ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca terutama kami sebagai penulis.Kritik
dan saran akan selalu diterima dengan terbuka demi kelancaran penulisan makalah
selanjutnya.
Palu,
17Februari 2014
DAFTAR ISI
BAB
I.PENDAHULUAN.. 4
B. Tujuan............................................................................................................4
BAB
II.PEMBAHASAN.. 6
BAB
III.PENUTUP. 16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penguat operasional (operational
amplifier) atau yang biasa disebut op-amp merupakan suatu jenis penguat elektronika
dengan hambatan
(coupling) arus searah yang memiliki faktor penguatan sangat
besar dengan dua masukan dan satu keluaran. Penguat diferensial merupakan suatu
penguat yang bekerja dengan memperkuat sinyal yang merupakan selisih dari kedua
masukannya.
Penguat operasional pada umumnya
tersedia dalam bentuk sirkuit terpadu
dan yang paling banyak digunakan adalah rangkaian seri. Penguat operasional
dalam bentuk rangkaian terpadu memiliki karakteristik yang mendekati
karakteristik penguat operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang
terdapat di dalamnya.
Penguat operasional adalah perangkat
yang sangat efisien dan serba guna..Contoh penggunaan penguat
operasional adalah untuk operasi matematika sederhana seperti penjumlahan
dan pengurangan terhadap tegangan listrik
hingga dikembangkan kepada penggunaan aplikatif seperti komparator dan osilator
dengan distorsi rendah serta pengembangan alat komunikasi.
Selain itu aplikasi pemakaian op-amp
juga meliputi bidang elektronika audio, pengatur tegangan dc, tapis aktif,
penyearah presisi, pengubah analog digital dan pengubah digital ke analog,
pengolah isyarat seperti cuplik tahan, penguat pengunci, kendali otomatik,
computer analog, elektronika nuklir, dan lain-lain.
Dikatakan penguat operasional serba guna
sebab, pada penggunaan penguat operasional untuk operasi matematika sederhana
seperti penjumlahan dan pengurangan terhadap tegangan listrik.Penggunaan
aplikatif dari operational amplifier dapat dilihat pada komparatorr dan
isolator distorsi rendah.Karena pentingnya penggunaan dari penguat operasional
ini, maka pada makalah ini
akan di bahas tentang penguat
operasional.
B. Tujuan
1.Untuk mengetahui sifat dasar dari penguat operasional.
2.Untuk mengetahui karakteristik dari penguat
operasional.
3.Untuk mengetahhui fungsi atau aplikasi penguat
operasional.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penguat Operasional (Op-amp)
Penguat
operasional (op-amp) adalah sebuah penguat instan yang bisa langsung dipakai
untuk benyak aplikasi penguatan.Sebuah Op amp biasanya berupa IC (Integrated
Circuit). Pengemasan Op amp dalam IC bermacam-macam, ada yang berisi satu op
amp (contoh : 741), dua op amp (4558, LF356), empat op amp (contoh = LM324,
TL084), dll.
Penguat
Operasional atau disingkat Op-amp adalah merupakan sutu penguat differensial
berperolehan sangat tinggi yang terkopel DC langsung yang dilengkapi dengan
umpan.Oleh karena itu, penguat operasional lebih banyak digunakan dengan loop
tertutup daripada dalam lingkar terbuka.
a. Sifat-sifat
dari sebuah penguat operasional ideal adalah ;
·
Resistansi
masukan Ri = ¥.
·
Resistansi
keluaran R0 = 0.
·
Perolehan
Tegangan Av = - ¥.
·
Lebar
pita = ¥.
·
V0
= 0 kalau V1 = V2 tidak tergantung pada besarnya V1.
·
Karakteristiknya
tidak tergantung temperatur / suhu.
B. Karakteristik Op-amp
Keuntungan dari
pemakaian penguat operasional ini adalah karakteristiknya yang mendekati ideal
sehingga dalam merancang rangkaian yang menggunakan penguat ini lebih mudah dan
juga kareana penguat ini bekerja pada tingkatan yang cukup dekat dengan karakteristik
kerjanya secara teoritis.Dari sudut sinyal sebuah penguat operasional mempunyai
tiga terminal, yaitu dua terminal masukan dan satu terminal keluaran.
Karakteristik utama sebuah penguat operasional yang
ideal adalah:
a. Impedansi
masukan tak terhingga. Penguat yang ideal diharapkan tidak menarik arus
masukan, artinya tidak ada arus yang masuk kedalam terminal 1 maupun 2 (I1 = I2
= 0).
b.Impedansi
keluaran sama dengan nol. Terminal 3 merupakan keluaran penguat operasional,
idealnya diharapkan bertindak sebagai terminal keluaran sebuah sumber sumber
tegangan ideal. Tegangan antara terminal 3 dengan ground akan selalu sama
dengan A, dimana A adalah faktor penguatan sebuah penguat operasional.
c.Penguatan loop
terbuka tak terhingga. Apabila dioperasikan pada loop terbuka (tidak ada umpan
balik dari keluaran ke masukan), maka sebuah penguat opersaional ideal
mempunyai gain (penguatan) yang besarnya tak terhingga.
C. Aplikasi dan Rangkaian Dasar Op-amp
Fungsi atau aplikasi rangkaian Op-amp yaitu:
Ø Penguat Membalik (inverting)
Penguat membalik
adalah penggunanan op- amp sebagai penguat sinyal dimana sinyal outputnya
berbalik fasa 180 derajat dari sinyal input.Pada penguat ini dimana, masukannya
melalui input membalik pada penguat operasional, dan keluarannya berlawanan
fasa dengan masukan.
Ø Penguat
tidak Membalik (Non Inverting)
Penguat non inverting ini hampir sama dengan rangkaian inverting hanya
perbedaannyaadalah terletak pada tegangan inputnya dari masukan noninverting.
Hasil tegangan output noninverting lebih dari satu dan selalu positif. Penguat
ini dimana, masukannya melalui input tak membalik (non inverting) pada penguat
operasional dan keluarannya sefasa dengan masukan.
Ø Penguat
Integrator
Penguat
Integrator berfungsi mengintegralkan tagangan input terhadap waktu.
Penggunanan integrator juga sebagai tapis lulus bawah (Low Pass Filter).
Ø Penguat
Diferensiator
Differensiator
berfungsi mendiferensialkan tagangan input terhadap waktu. Penggunanan
diferensiator juga sebagai tapis lulus atas (High Pass Filter).
Penguat
diferensial tersebut menggunakan komponen BJT (Bipolar Junction Transistor)
yang identik / sama persis sebagai penguat. Pada penguat diferensial terdapat
dua sinyal masukan (input) yaitu V1 dan V2. Dalam kondisi ideal, apabila kedua
masukan identik (Vid = 0), maka keluaran Vod = 0. Hal ini disebabkan karena IB1
= IB2 sehingga IC1 = IC2 dan IE1 = IE2. Karena itu tegangan keluaran (VC1 dan
VC2) harganya sama sehingga Vod = 0.
Apabila
terdapat perbedaan antara sinyal V1 dan V2, maka Vid = V1 – V2. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya perbedaan antara IB1 dan IB2. Dengan begitu harga IC1
berbeda dengan IC2, sehingga harga Vod meningkat sesuai sesuai dengan besar
penguatan Transistor.
Untuk
memperbesar penguatan dapat digunakan dua tingkat penguat diferensial
(cascade).Keluaran penguat diferensial dihubungkan dengan masukan penguat
diferensial tingkatan berikutnya.Dengan begitu besar penguatan total (Ad)
adalah hasil kali antara penguatan penguat diferensial pertama (Vd1) dan
penguatan penguat diferensial kedua (Vd2).
Dalam
penerapannya, penguat diferensial lebih disukai apabila hanya memiliki satu
keluaran.Jadi yang diguankan adalah tegangan antara satu keluaran dan bumi
(ground). Untuk dapat menghasilkan satu keluaran yang tegangannya terhadap bumi
(ground) sama dengan tegangan antara dua keluaran (Vod), maka salah satu
keluaran dari penguat diferensial tingkat kedua di hubungkan dengan suatu
pengikut emitor (emitter follower).
Untuk
memperoleh kinerja yang lebih baik, maka keluaran dari pengikut emiter
dihubungkan dengan suatu konfigurasi yang disebut dengan totem-pole.Dengan
menggunakan konfigurasi ini, maka tegangan keluaran X dapat berayun secara
positif hingga mendekati harga VCC dan dapat berayun secara negatif hingga
mendekati harga VEE.
Apabila
seluruh rangkaian telah dihubungkan, maka rengkaian tersebut sudah dapat
dikatakan sebagai penguat operasional (Operational Amplifier (Op Amp).
Ø Komparator
(Pembanding)
Comparator adalah
penggunaan op amp sebagai pembanding antara tegangan yang masuk pada input (+)
dan input (-).Jika input (+) lebih tinggi dari input (-) maka op amp akan
mengeluarkan tegangan positif dan jika input (-) lebih tinggi dari input (+)
maka op amp akan mengeluarkan tegangan negatif. Dengan demikian op amp dapat
dipakai untuk membandingkan dua buah tegangan yang berbeda.Berikut
adalah rangkaian komparator sederhana.
Gambar 2. Komparator
Sederhana
Vref di hubungkan ke +V supply,
kemudian R1 dan R2 digunakan sebagai pembagi tegangan, sehingg nilai tegangan
yang di referensikan pada masukan + op-amp adalah sebesar :
V = [R1/(R1+R2) ] * Vsupply
Op-amp tersebut akan membandingkan
nilai tegangan pada kedua masukannya, apabila masukan (-) lebih besar dari
masukan (+) maka, keluaran op-amp akan menjadi sama dengan – Vsupply, apabila
tegangan masukan (-) lebih kecil dari masukan (+) maka keluaran op-amp akan
menjadi sama dengan + Vsupply.
Jadi dalam hal ini jika Vinput lebih
besar dari V maka keluarannya akan menjadi – Vsupply, jika sebaliknya, Vinput
lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi + Vsupply. Untuk op-amp yang
sesuai untuk di pakai pada rangkaian op-amp untuk komparator biasanya
menggunakan op-amp dengan tipe LM324 yang banyak di pasaran.
Secara umum prinsip kerja rangkaian komparator adalah membandingkan amplitudo dua buah sinyal, jika +Vin dan −Vin masing-masing
menyatakan amplitudo sinyal input
tak membalik dan input
membalik, Vo dan Vsat masing-masing menyatakan tegangan output dan tegangan saturasi, maka prinsip dasar dari komparator
adalah
+Vin ≥ −Vin maka Vo = Vsat+
+Vin
< −Vin maka Vo = Vsat−
Keterangan:
+Vin = Amplitudo sinyal input tak membalik (V)
−Vin = Amplitudo sinyal input membalik (V)
Vsat+ = Tegangan saturasi + (V)
Vsat− = Tegangan saturasi - (V)
Vo = Tegangan output (V)
Ø Buffer (Penyangga)
Buffer adalah rangkaian yang inputnya sama dengan hasil outputnya. Besar
nilainya tergantungdari indikasi dari komponennya, biasanya tidak dipasang
alias arus dimaksimalkan sesuai dengankemampuan op-ampnya.
Rangkaian
buffer adalah rangkaian yang menghasilkan tegangan output sama dengan tegangan
inputnya. Dalam hal ini seperti rangkaian common colektor yaitu berpenguatan =
1. Fungsi dari rangkaian buffer pada peralatan elektronika adalah sebagai
penyangga, dimana prinsip dasarnya adalah penguat arus tanpa terjadi penguatan
tegangan.Rangkaian buffer yang dibangun dari sebuah operasional amplifier
(Op-Amp), dapat dibuat dengan sangat sederhana.Rangkaian buffer dari Op-Amp
menjadi sangat sederhana karena tidak diperlukan komponen tambahan pada
konfigurasi buffer non-inverting. Rangkaian Buffer Dari Operasional Amplifier
(Op-Amp) :
Dengan
menghubungkan jalur input inverting ke jalur output operasional amplifier
(op-amp) maka rangkaian buffer pada gambar diatas akan memberikan kemampuan
mengalirkan arus secara maksimal sesuai kemampuan maksimal operasional
amplifier (op-amp) mengalirkan arus output. Dengan metode hubung singkat antara
jalur input inverting dan jalur output operasional amplifier (op-amp) maka
diperoleh perhitungan matematis sebagai berikut. V_{out}\approx V_{in} Sehingga
diperoleh nilai penguatan tegangan (Av) sebagai berikut:
Av=\frac{V_{out}}{V_{in}}=1 Dari persamaan diatas terlihat bahwa rangkaian
operasional amplifier diatas tidak memiliki faktor penguatan tegangan (Av = 1)
atau tidak terjadi penguatan tegangan. Rangkaian buffer dengan operasional
amplifier (op-amp) seperti terlihat pada gambar diatas menghasilkan penguatan +
1. Rangkaian ini sangat menguntungkan karena kita dapat memperoleh suatu penguat
dengan hambatan input (impedansi input) yang sangat tinggi (10 – 1012Ω) dan
dengan hambatan output (impedansi output) sangat rendah (10-3 - 10-1Ω), yaitu
mendekati kondisi ideal. Rangkaian buffer ini disebut juga sebagai rangkaian
pengikut (follower), suatu bentuk peningkatan dari penguat pengikut emitor
(emitor follower). Sehingga penguat operasional dengan konfigurasi seperti pada
gambar diatas berfungsi sebagai penyangga (buffer) dengan penguatan = 1.
Aplikasi rangkaian buffer baik yang dibuat dari penguat transistor maupun
penguat operasional (Op-Amp) pada umumnya digunakan sebagai stabiliser
sinyal.Salah satu aplikasi riil dari rangkaian buffer adalah pada system transmisi sinyal dengan kabel (system audio outdor).
Ø Penguat Penjumlah (Adder)
Penguat penjumlah merupakan rangkaian penjumlah yang dasarrangkaiannya
adalah rangkaian inverting amplifier dan hasil outputnya adalah dikalikan
denganpenguatan seperti pada rangkaian inverting.Pada dasarnya nilai outputnya
adalah jumlah daripenguatan masing masing dari inverting.Penguat penjumlah berfungsi menjumlahkan level masing
masing sinyal input yang masuk ke op amp. Penggunanan op amp sebagai penjumlah
sering dijumpai pada rangkaian mixer audio.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
1.Sifat-sifat dari sebuah penguat
operasional ideal adalah ;
·
Resistansi
masukan Ri = ¥.
·
Resistansi
keluaran R0 = 0.
·
Perolehan
Tegangan Av = - ¥.
·
Lebar
pita = ¥.
·
V0
= 0 kalau V1 = V2 tidak tergantung pada besarnya V1.
·
Karakteristiknya
tidak tergantung temperatur / suhu.
2. Karakteristik
utama sebuah penguat operasional yang ideal adalah:
a. Impedansi
masukan tak terhingga. Penguat yang ideal diharapkan tidak menarik arus
masukan, artinya tidak ada arus yang masuk kedalam terminal 1 maupun 2 (I1 = I2
= 0).
b.Impedansi
keluaran sama dengan nol. Terminal 3 merupakan keluaran penguat operasional,
idealnya diharapkan bertindak sebagai terminal keluaran sebuah sumber sumber
tegangan ideal. Tegangan antara terminal 3 dengan ground akan selalu sama
dengan A, dimana A adalah faktor penguatan sebuah penguat operasional.
c.Penguatan loop
terbuka tak terhingga. Apabila dioperasikan pada loop terbuka (tidak ada umpan
balik dari keluaran ke masukan), maka sebuah penguat opersaional ideal
mempunyai gain (penguatan) yang besarnya tak terhingga.
3.Fungsi atau aplikasi rangkaian Op-amp yaitu sebagaiPenguat Membalik(inverting), Penguat tidak
Membalik (Non Inverting),
Penguat Integrator,
Penguat Diferensiator, Penguat Penjumlah (Adder),
Komparator (Pembanding),dan Buffer (Penyangga).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013.
Penguat operasional. http://www.netzero.com. <diakses pada tanggal 18 februari 2014>
Anonim. 2013.
Dasar penguat operasional.http://www.scribd.com. <diakses pada tanggal 18 februari
2014>
Duldobah
Si.2013. Dasar penguat operasional.http://siduldobah.blogspot.com. <diakses
pada tanggal 18 februari 2014>
Langganan:
Komentar (Atom)

